Skip to main content

Menjadi Berkat



Berkat; berkah :
“Mendatangkan kebaikan; karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup; bermanfaat”

Salah seorang teman ayahku, seorang Indonesia yang tinggal dan berkarier di luar negeri mengatakan hal yang sangat baik kepadaku beberapa waktu yang lalu : “Apakah karya-karyamu sudah dibukukan dan bisa dibeli, Ananda? Menjadi sosok yang berseni melalui kata adalah berkat-mu untuk dibagikan kepada manusia lain. Teruslah berkarya dan jangan pernah menyerah, ya?”

Teman tersebut adalah Grace Siregar, seorang perupa handal yang telah beberapa kali melakukan pameran tunggal di dalam dan luar negeri. Indonesia, Senegal dan Skotlandia adalah beberapa negara tempat pameran tunggal tersebut diadakan. Seorang seniman yang mendapatkan inspirasi dari kesehariannya, dan menumpahkan idenya dalam bentuk seni rupa. Seseorang yang ku kagumi.

Beliau menanyakan apakah karyaku sudah diterbitkan dalam bentuk buku dan bisa dibeli, maksudku, siapa yang tidak senang ditanya begitu oleh idola-nya? Pertanyaan itu adalah kata sanjungan tertinggi yang pernah kudapatkan seumur hidupku. It’s like a dream come true, seperti yang sering dikatakan orang-orang. Secara tidak langsung pertanyaan itu mengimplikasikan bahwa menurutnya karyaku layak untuk diterbitkan. Well, tentu saja aku masih harus lebih banyak lagi mengumpulkan tulisan-tulisan lainnya sebelum mimpi itu dapat terwujud. Aku masih di dalam proses merajut mimpi-ku. Beliau juga menyemangatiku untuk terus berkarya. Tidak ada hal yang lebih baik lagi dari itu, bukan? Tante Grace, tanpa ia sadari, pada detik itu telah menumbuhkan harapan baru di hatiku. Ia telah menjadi berkat untukku.

Aku percaya bahwa setiap orang memiliki berkatnya masing-masing. Kami para penulis diberkati Tuhan dengan kepandaian merangkai kata, para musisi dengan musiknya, tenaga kesehatan dengan berkat penyembuh-nya, akuntan dan bankir melalui kepiawaiannya dengan angka serta orang yang bekerja di bidang marketing diberkati Tuhan dengan keluwesan-nya menjalin hubungan dengan manusia.

Sedikit suntikan penyemangat juga mengenai misi #MenjadiBerkat ; Ayah Ainun berkata kepada Ainun dalam film Habibie & Ainun 3, dimana Ainun yang saat itu sedang kalut menghadapi “kematian” pertamanya kembali ke Bandung untuk bertemu muka dengan sang ayah. Ayah berkata kepada Ainun : “Jangan pernah merasa gagal, karena kegagalan itu adalah jalan kamu untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain.”

Jadi, marilah kita berlomba-lomba untuk saling #MenjadiBerkat bagi sesama, ya? Semoga kita semua selalu berada dalam berkat Tuhan dan selalu menjadi berkat bagi sekitar kita. 

P.S : Ngomong-ngomong, kalian bisa mengakses link dibawah untuk mengenal Tante Grace lebih jauh :


Selamat membaca! 


(photo courtesy of google.com)


Comments

Popular posts from this blog

The Family Who Read

         I was raised in a family who appreciate reading. It’s all started way back when we were young. We grew up reading comic books, our parents often gave us books as our “naik kelas”’s gifts. So we ended up looking forward to books. I remember the feeling when we were anxiously waiting for our packs of books to open, couldn’t wait to read it as we already waiting for it for a long time. And as a continuation of that, by the time we were a teenager, we expand our liking to novels, and our house filled with fantasy books such as “Eragon”, “The Bartimaeus Trilogy” by Jonathan Stroud, books written by Cornelia Funke, “Maximum Ride” by James Patterson and the likes which supplied by our mother. So myself in particular found solace and curiousity in fantasy books.           So then we developed our love for books. Growing up, each of us found our own genre, as my brother likes “Haruki Murakami”, me and my father...

Label-free

I mentioned sixth sense in one of my previous post, the “What Should I do” one. True, I stated that the longer we know someone, we’ll develop some kind of sixth sense that’ll help us “communicate” with them. A wordless communication, so to say. That mind reader, gesture-talk kind of things. But I must say that that telepathy is a double edged sword. Why? Because it has its own downside. Opinion. Allow me to quote another saying of Haemin Sunim : “when we think we already know someone, we stop making effort to know them better. Consider when you think you already know your loved ones and when you do, you are failing to see them as they are right now, you see them through the prism of previously held opinions , instead.” Those words quoted from his “Love for Imperfect Things” book, and again, I could not believe how true it is. That “prism of previously held opinions” have an immense power to destroy our relationships because we instantly judge people. We did it in a heart...

Fly

You can still fly when your wings are clipped, right? Yes, it might be hard. And yes, you will stumble, oh you will even fall. But that doesn’t mean you can’t. It just means that you have to find some other ways to fly. So I watch “The Unbreakable Boy” yesterday and the movie brought me to tears. Such unbelievably good children with great parent. The movie is bare, very full of trust; vulnerabilities, strengths, and heart warming emotions that is very beautifully portrayed throughout of it. It’s from the same director Auggie in “Wonder” but in this one, the main character is Auzman. Auzman is a little kid with OI (Osteogenesis Imperfecta) and autism. And being a little kid, he sometimes wants to be as strong as his brother but his bones never allowed him to do so. So over the years, he become strong on something else instead. He become the mascott of his school. Someone that brings joy and light to everybody he passes by. Auzman sees the best in everyone, even the school bully. He shin...